Selasa, 26 Desember 2017

Auto Biografi Motivasi

Nama saya Rizki Fauzan Pratama, saya lahir di jakarta 06 Maret 1997, saya biasa dipanggil Rizki oleh teman-teman saya atau iki dilingkungan keluarga saya. Saya anak pertama dari 2 bersaudara. Saya dibesarkan oleh orang tua yang berketurunan padang Sumatra Barat. Ayah saya berasal dari sungai limau padang pariaman sedangkan, ibu saya berasal dari sungai garinggiang padang pariaman. Ayah saya bernama Syahrial Nazar yang saat ini berumur 59 tahun beliau merupakan purnawirawan Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang saat ini bekerja sebagai wirasawata, ibu saya bernama Mulyati yang saat ini berumur 53 tahun yang dulu pernah bekerja sebagai pegawai bank pacific dan karna bank tersebut tutup maka ibu saya beralih profesi sebagai ibu rumah tangga dan adik laki-laki saya sedang melanjut Sekolah Menengah Atas Negri (SMAN) 06 limo depok yang saat ini duduk di tingkat 3. Ayah saya memiliki pribadi yang tegas dengan anak-anaknya beliau selalu memberikan arahan-arahan yang baik untuk anak-anaknya ayah juga sering mengajarkan apa itu arti disiplin yang mana setiap waktu itu sangat berharga untuk dipergunakan, yang mana sifat dan karakter ayah tersebut mungkin sangat berkaitan dengan ilmu dari pkerjaan yang ayah emban saat ini, sedangkan ibu saya memiliki pribadi yang penyayang ibu sosok pendengar yang baik dan menjadi penengah dalam persoalan-persoalan yang ada. Kewajiban ibu saya hanya mengurus keluarga dan sikap adil beliau dapat menjadi panutan bagi keluarga, dan adik saya memiliki sikap kepribadian yang kalem, pendiam, dan pengertian terhadap saya maupun orang tua, yang dulu pernah bersekolah di SMAN 05 padang karna ayah saya dipindah tugaskan kejakarta pada tahun 2016 maka ibu dan adik sayapun ikut berdomisili kejakarta juga.
                       Saya mengawali pendidikan di TK aisyiyah 06 Mampang Depok Jawa Barat 2002-2003, Pada saat TK dari dulu saya paling suka dengan kegiatan bernyanyi yang biasa dilakukan pada saat pelajaran baru masuk dan di akhir pelajaran, entah mengapa saya paling senang dengan hal tersebut, saya waktu TK tergolong anak yang pemalas saat belajar, tapi ketika guru mulai memberikan nyanyian-nyanyian saya paling senang dan bersemangat dengan hal itu, ketika memasuki SD saya paling senang kalau guru kesenian saya bilang akan mengambil nilai bernyanyi yang mana disuruh menyanyikan lagu daerah dan lagu bebas, setelah guru saya berbicara seperti itu saya langsung mempersiapkan lagunya dari jauh-jauh hari dan bernyanyi-nyanyi gak jelas dan gak karuan dirumah sampai-sampai orang tua saya menegur saya untuk diam, akan  tetapi saya tetap saja bernyanyi-nyanyi dengan nada yang tinggi , dan pada saat itu saya menyanyikan lagu” kampuang nan jauah di mato” dan lagu bebasnya lagu d’masiv “cinta ini membunuhku” yang mana pada saat itu saya menggemari band tersebut, karna lagu nya yang selow dan menyentuh, dan Alhamdulillah sewaktu itu saya pun mendapatkan nilai tertinggi dikelas walau bernyanyi dengan nada yang sumbang, tapi saya mau belajar dengan hal itu kalo sudah urusan dalam bernyanyi, tapi gak tau kenapa saya paling malu untuk bernyanyi di depan umum atau acara-acara pentas seni, saya hanya berani bernyayi dirumah dan dikelas saja, tetapi seiring berjalan waktu saya mulai berani untuk memberanikan diri bernyanyi diacara-acara tertentu seperti mulai dari acara pernikahan, yang mana pada saat itu saya hanya berani bernyanyi dipanggung saat di lihat oleh orang tua saja, tapi dengan adanya komentar positive dan motivasi dari orang sekitar, saya mencoba memberanikan diri untuk bernyanyi tanpa ada didampingi orang tua,yaitu semenjak saya beranjak SMA saya mulai aktif dan berani dalam kegiatan seni yang di adakan sekolah, ataupun antar sekolah, sewaktu SMA saya pernah bergabung dengan grub vocal yang yang diutus dari SMA untuk pertandingan bernyanyi vocal grub antar sekolah, sampai-sampai mengorbankan pelajaran karna mengikuti kegiatan tersebut untuk mendapatkan hasil yang maksimal, walau tidak pernah mendapatkan juara dalam kegiatan tersebut, setidaknya kami memiliki motivasi yang tinggi dalam kegiatan tersebut untuk mengharumkan nama sekolah, dan cukup senang saat saya dipilih salah satunya murid dari sekolah saya tersebut. Selain itu pada saat SMA saya juga aktif mengisi kegiatan pentas seni yang yang diadakan oleh Sekolah, saya selalu mewakili kelas dalam kegitan tersbut, walaupun saya selalu gagal mendapatkan juara, karna juara juga bukan patokan untuk saya, tapi yang menjadikan patokan utama saya adalah bagaimana caranya untuk menghibur teman-teman dilingkungan sekolah saya, dan setidaknya saya bisa dikenal di lingkungan sekolah, saya juga terkadang sering mendapatkan kritikan-kitikan dari teman-teman sekolah dulu dalam bernyanyi, tapi itu bukan sesuatu yang membuat saya semakin terpuruk tapi, saya menggap kritikan tersebut sebgai acuan bagi saya untuk dapat berpenampilan dan bernyanyi lebih baik lagi.
                       Saya dari dulu tidak pernah mengikuti latihan vocal, saya selalu bejar dengan alam yang mana saya memperhatikan gimana cara orang-orang di sekitar, bernyanyi dengan baikm baik dilingkungan didekat  saya maupun diluar lingkungan saya, jaman juga sudah semakin moderen banyak orang yang menyalurkan bakatnya melalui media sosial, dari sanalah saya sering meperhatikan dan mempelejari hal tersebut gimana cara orang tersebut bernyanyi, teknik bernyanyi yang benar,dan juga bagaimana melatih kepercayaan diri saat bernyanyi dari sanalah saya belajar sampai saat ini, karna saya ingin membuktikan bahwa seseorang dapat bernyanyi bukan hanya ikut les vocal saja, tapi belajar secara otodidak orang tersebut juga bisa kok walau tidak seluas atau secepat menguasai dari segi pemahaman teknik bernyanyinya.