DEPRESI
a.
Definisi
Depresi adalah kondisi yang digambarkan sebagai suatu kelainan mood yang
menyebabkan perasaan sedih dan hilang minat yang menetap.
Depresi bisa memengaruhi perasaan Anda, cara berpikir
dan berperilaku, serta dapat membuat Anda memiliki berbagai masalah emosi dan
fisik. Jika rasa sedih berlangsung dalam beberapa hari atau minggu, mengganggu
pekerjaan atau kegiatan lain dengan keluarga atau teman, atau berpikir untuk
bunuh diri, kemungkinan ini adalah depresi. Diskusikan dengan dokter Anda jika
Anda merasakan gejala depresi.
b.
Tanda-tanda dan
gejala depresi
Depresi adalah kondisi yang dapat menimbulkan bermacam
macam gejala pada setiap orang. Contohnya, saat menderita depresi beberapa
orang akan tidur lebih banyak, sementara gejala lainnya bisa menimbulkan gejala
sulit tidur dan tidak nafsu makan. Meski begitu, terdapat beberapa gejala yang
umum terjadi, seperti:
·
Sulit konsentrasi
·
Merasa sedih dan
merasa kosong
·
Kehilangan minat
akan yang menggembirakan
·
Merasa masa depannya
tidak akan baik dan putus asa
·
Merasa tidak
bersinergi merasa gelisah dan sulit tidur
·
Hilang minat pada
seks
c.
Penyebab
Depresi
adalah kondisi yang bisa disebabkan karena beberapa faktor, antara lain:
·
Genetik
orang
dengan riwayat keluarga depresi lebih cenderung depresi dibandingkan dengan
yang tidak memiliki riwayat keluarga depresi.
·
Kimia otak
orang
dengan depresi memiliki kimia otak yang berbeda dari yang tidak depresi.
·
Stress
kehilangan
orang yang dicintai, hubungan yang bermasalah, atau situasi yang dapat membuat
stres, dapat memicu terjadinya depresi.
d.
Factor-faktor
resiko
Faktor
yang meningkatkan risiko menderita depresi atau memicu depresi yaitu:
·
Memiliki riwayat
keluarga kelainan kesehatan mental, seperti gangguan kecemasan, gangguan makan,
atau gangguan stres pascatrauma (PTSD)
·
Penyalahgunaan alhohol
atau obat terlarang
·
Beberapa ciri
kepribadian, seperti rendah diri, ketergantungan, kritis dengan diri sendiri
atau pesimistik
·
Penyakit kronis
atau serius, seperti kanker, stroke, nyeri kronis, atau penyakit jantung
·
Mengonsumsi
obat-obatan tertentu seperti beberapa obat tekanan darah tinggi atau obat tidur
(diskusikan dengan dokter Anda sebelum menghentikan obat)
·
Kejadian traumatik
atau yang dapat membuat stress, seperti kekerasan seksual, kematian, atau
kehilangan orang yang dicintai atau masalah keuangan
·
Memiliki hubungan
darah dengan penderita depresi, gangguan bipolar, alkoholisme, atau percobaan
bunuh diri
e.
Obat dan
pengobatan
Terapi depresi biasanya menggunakan obat-obatan,
psikoterapi, dan terapi elektrokonvulsif. Dokter akan meninjau kondisi Anda dan
akan mempertimbangkan terapi apa yang cocok untuk Anda. Tidak perlu malu untuk
mendiskusikan kekhawatiran Anda akan terapi yang dokter tawarkan.
Obat-obatan yang digunakan yaitu
antidepresan. Beberapa obat yang sering digunakan yaitu escitalopram,
paroxetine, sertraline, fluoxetine, dan citalopram. Obat-obat tersebut termasuk
obat golongan selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs). Selain itu juga
ada obat venlafaxine, duloxetine dan bupropion. Obat ini dapat menyebabkan
beberapa efek samping, seperti:
·
Peningkatan berat
badan
·
Masalah seksual
·
Mual
Antidepresan tidak menyebabkan kecanduan. Ketika Anda sudah tidak perlu
antidepresan dan berhenti menggunakan antidepresan, tubuh Anda tidak akan
mengalami ketergantungan. Namun demikian, penggunaan dan penghentian
antidepresan harus dalam pengawasan dokter. Penghentian yang mendadak dapat
menyebabkan perburukan gejala depresi. Selalu konsultasikan dengan dokter
mengenai penggunaan antidepresan.
Psikoterapi juga
dapat membantu mengobati depresi. Psikoterapi dilakukan dengan mengajari cara
baru dalam berpikir dan berperilaku, dan mengubah kebiasaan yang berperan dalam
depresi. Terapi ini dapat membantu Anda mengerti serta melewati hubungan yang
penuh masalah atau situasi yang menyebabkan depresi atau bahkan memperburuknya.
Terapi
elektrokonvulsif. Untuk depresi berat yang sulit diterapi atau tidak berespon
pada obat-obatan atau psikoterapi, kadang-kadang dilakukan terapi
elektrokonvulsif (ECT) yang dilakukan di bawah pengaruh obat bius. Walaupun
dahulu ECT memiliki reputasi yang buruk, saat ini ECT sudah mengalami
peningkatan dan dapat menyembuhkan orang saat terapi lain tidak bekerja. ECT
dapat menyebabkan efek samping seperti bingung dan kehilangan memori. Walaupun
efek samping ini hanya sementara, terkadang efek tersebut juga bisa menempel
terus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar