Senin, 04 Februari 2019

Obesif kompulsif


Obesif kompulsif
a.     Definisi
Penyakit OCD atau Obsessive Compulsive Disorder adalah gangguan obsesif kompulsif. Ini merupakan kelainan psikologis yang memengaruhi pikiran dan perilaku penderitanya.  Begitu seseorang memiliki penyakit OCD, pikiran dan rasa takut yang tidak diinginkan akan muncul secara terus menerus, menyebabkan penderita terobsesi pada sesuatu dan melakukan tindakan tertentu secara berulang-ulang sebagai respon terhadap ketakutannya. Misalnya, mengecek berulang kali apakah mereka telah mengunci pintu atau belum. Penderita OCD mungkin dapat mengabaikan pikiran itu, namun hal tersebut hanya akan membuat mereka merasa cemas dan tertekan sehingga akhirnya mereka harus melakukan sesuatu untuk melepas tekanan tersebut.

b.     Tanda-tanda dan gejala
Tanda dan gejala yang dialami penderita penyakit OCD biasanya berupa munculnya perilaku obsesif dan kompulsif yang bukan disebabkan oleh penggunaan obat atau kondisi lainnya. Hal tersebut dapat menyebabkan stres dan memengaruhi kehidupan sehari-hari penderitanya.  Ada banyak tipe perilaku obsesif kompulsif, di antaranya:

1.     Munculnya pikiran yang tidak diinginkan seperti merasa bertanggung jawab terhadap hal-hal buruk yang sudah atau mungkin terjadi

2.     Kekhawatiran yang berlebihan terhadap kebersihan tubuh, kotoran, dan bakteri

3.     Rasa takut terhadap asap atau bahaya polutan secara berlebihan, karena berpikir akan langsung jatuh sakit bila terkena.

4.     Perilaku kompulsif, seperti:

·       Terbangun beberapa kali di tengah malam untuk memastikan apakah peralatan elektronik atau kompor sudah dimatikan, lampu sudah dikunci, atau jendela sudah ditutup
·       Mengurutkan pakaian, sepatu, atau cucian berdasarkan urutan tertentu untuk mengurangi kecemasan
·       Mencuci tangan berkali-kali karena takut terinfeksi bakteri (meskipun gejala ini tidak selalu terjadi)
·       Orang yang memiliki penyakit OCD seringkali tidak ingin bertingkah laku seperti itu, tetapi perilaku tersebut cenderung tidak dapat dikendalikan. Perilaku kompulsif ini biasanya mendominasi keseharian sehingga membuat penderitanya sulit untuk produktif dalam bekerja.

·       Mungkin terdapat beberapa tanda dan gejala yang belum disebutkan di atas. Jika Anda memiliki pertanyaan mengenai tanda dan gejala OCD, konsultasikan terhadap dokter Anda.

c.     Penyebab
Sejauh ini, para ilmuwan masih belum dapat menemukan penyebab pasti dari gangguan obsesif kompulsif. Beberapa faktor mungkin berpengaruh terhadap timbulnya penyakit ini, di antaranya:
·       Perkembangan psikologis
·       Cedera kepala
·       Infeksi
·       Kelainan fungsional dari beberapa bagian otak.

d.     Faktor-faktor dan resiko

Faktor yang meningkatkan risiko Anda mengidap penyakit OCD di antaranya:

Riwayat keluarga, orangtua atau anggota keluarga yang mengidap gangguan obsesif kompulsif akan meningkatkan risiko anaknya mengidap penyakit yang sama
Beberapa kejadian traumatis yang membuat Anda merasa tertekan secara emosional dapat meningkatkan risiko berkembangnya penyakit OCD ini.

e.     Obat dan pengobatan
1.     Pemberian obat

Dokter mungkin akan memberi resep obat untuk mengontrol obsesi mental dan perilaku kompulsif. Biasanya, antidepresan atau obat pengurang stress adalah pilihan pertama, di antaranya:

·       Clomipramine (Anafranil);
·       Fluvoxamine (Luvox CR);
·       Fluoxetine (Prozac);
·       Paroxetine (Paxil, Pexeva);
·       Sertraline (Zoloft).



2.     Terapi perilaku kognitif

Jika Anda sering memiliki pikiran negatif, ini bisa membuat Anda menderita gangguan mental  dalam jangka panjang. Terapi kognitif dapat membantu Anda untuk menemukan kebiasaan bawah sadar yang menyebabkan pikiran itu terjadi. Selanjutnya terapi tersebut akan menuntun Anda untuk menemukan kebiasaan lain yang dapat digunakan untuk menghindari pikiran negatif tersebut. Saat cara berpikir Anda sudah berubah lebih baik, kemungkin gejala penyakit OCD sudah teratasi.

f.      Pengobatan di rumah
Gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda untuk mengatasi gangguan obsesif kompulsif di antaranya:
·       bicarakan pada dokter Anda jika gejala semakin kuat atau bertambah buruk setelah penanganan dalam waktu tertentu
·       bicarakan pada dokter Anda jika terdapat gejala baru atau Anda merasa tidak nyaman saat mengonsumsi obat yang diberikan
·       lakukan olahraga ringan
·       minum obat yang telah diberikan oleh dokter meskipun Anda sudah merasa lebih baik. Berhenti mengonsumsi obat dapat mengembalikan gejala gangguan obsesif kompulsif
·       konsultasikan dengan dokter Anda sebelum mengonsumsi obat atau makanan tertentu
·       Jika Anda memiliki pertanyaan lain, konsultasikan dengan dokter untuk menemukan solusi terbaik bagi penyakit Anda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar